Sejarah

Selamat datang di website Lastrindo Engineering.

Cikal bakala Lastrindo Engineering diawali dari  minat untuk melakukan applied research dibidang teknologi pertanian untuk menghasilkan teknologi tepat guna.  Pada saat itu kemampuan petani dalam menangani dan mengolah hasil budidayanya sangat terbatas, baik dari segi kualitas maupun kapasitasnya.  Harga komoditas pertanian selalu berfluktuasi, namun belum mampu meningkatkan pendapatan di tingkat petani.  Berkat Rahmat Allah SWT, dorongan, dukungan, fasilitasi yang ada di Departemen Mekenisasi Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya; kami dapat mewujudkan mimpi untuk menjadikan rakyat Indonesia, petani khususnya sebagai pemain pada industri pengolahan yang canggih, bukan penonton.  Untuk mewujudkan mimpi tersebut dilakukan riset terapan di bidang penangan pasca panen yang bertujuan menterjemahkan teknologi canggih dari luar negeri, menjadi teknologi sederhana sehingga mampu dioperasikan oleh petani dan usaha kecil dengan segala keterbatasannya.

Lastrindo Engineering didirikan tahun 1992 oleh Anang Lastriyanto Dosen Universitas Brawijaya untuk menjawab tantangan industri pertanian dengan pendekatan tepat guna, efisiensi, nilai tambah, ramah lingkungan, dan berkesinambungan.

Kompetensi Lastrindo Engineering dalam kegiatan riset dan pengembangan terus ditingkatkan seiring dengan besarnya tantangan dan tingginya peluang. Penghargaan telah kami raih seperti 102 Inovasi (tahun 2010), 110 Inovasi (tahun 2018). Penetapan Pemenang Anugerah Kekayaan Intelektual Luarbiasa (AKIL) kategori Patent oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menjadikan landasan kuat bagi Lastrindo Engineering untuk meningkatkan kinerja dalam mencapai kemandirian dan berkontribusi lebih tinggi bagi petani dan UMKM.

Berbagai produk dan teknologi telah dihasilkan dan banyak diantaranya sudah digunakan oleh industri pertanian di Indonesia salah satunya adalah vacuum fryer. Industri pengolahan hasil pertanian khususnya pengolahan buah saat ini masih bersifat padat modal, sehingga penguasaannya masih sangat terbatas. Padahal nilai tambah yang didapatkan dari proses ini cukup besar, sebagai gambaran harga kripik nangka di swalayan saat ini mencapai Rp. 30.000 – 60.000 per kg. Hal ini disebabkan karena harga peralatan untuk pengolahan (vacuum fryer) masih terlalu mahal/ impor. Melalui riset sejak 1993 oleh Anang Lastriyanto, staf pengajar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang telah berhasil menemukan mesin penggoreng buah secara hampa (vacuum fryer) sistem water-jet skala industri rumah tangga. Untuk menerapkan hasil temuan ini dalam bentuk paket teknologi industri pengolahan hasil pertanian yang berorientasi ekspor diperlukan kajian yang seksama. Keandalan hasil penelitian ini ditandai dengan seberapa jauh tingkat penerimaan masyarakat dengan teknologi ini.

Beberapa komoditi yang cocok diproses dengan teknologi penggorengan hampa adalah:

  • Buah: nangka, nanas, salak, apel, durian, kesemek, dll.
  • Sayur: wortel, jamur, kacang panjang, bawang, dll.
  • Seafood: Ikan tuna, teri, udang dll

Ada beberapa komoditi yang tidak memerlukan perlakuan khusus seperti penambahan antioksidan, bahan makanan aditif. Adapun beberapa jenis komoditi yang tidak memerlukan perlakuan khusus adalah nangka , pisang, nanas dll. Hal yang perlu mendapat perhatian adalah pengemas, sebaiknya mempergunakan bahan pengemas yang kedap cahaya dan uap air seperti: kaleng, aluminium foil.

Dalam perkembangannya Lastrindo Engineering juga menyediakan jasa analisis laboratorium. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada era global, dimana semua informasi mudah disebarkan dan diterima. Lastrindo Engineering , sebagai pionir bidang penggorengan vakum (vacuum frying),  sejak berdiri hingga masa yang akan datang akan senantiasa melakukan riset, disain  dan pengembangan teknologi pengolahan vakum berbasis jet air (water-jet).  Kini menghadirkan Laboratorium Sains & Teknologi Lastrindo Engineering (STLE)..  Keberadaan laboratorium ini sebagai jawaban atas kebutuhan riset mandiri di kalangan industri, pendidikan, dan masyarakat pada era global.

Tidak kurang dari 250 item koleksi, terdiri dari: a. alat ukur, b. alat analisa, c. peraga penelitian, dari pabrikan dalam dan luar negeri serta peraga penelitian hasil rancangan Lastrindo Engineering.  Keberadaan ini perlu diinformasikan dan diwadahi dalam suatu lembaga swadaya yang diharapkan menjadi partner bagi masyarakat pengguna (customer) agar bermanfaat secara maksimal.  Bagi mahasiswa yang ingin melakukan praktikum dan penelitian, kami hadirkan paket preparasi peraga praktikum dan penelitian metode pengukurannya.  Sehingga masa studi  bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.  Mereka dituntut untuk segera menyelesaikan masa studi di sisi lain adanya  keterbatasan sarana dan prasarana di dikampus.  Bagi praktisi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), serta calon pengusaha, apabila ingin mengembangkan produknya bisa melakukan riset di laboratorium Sains & Teknologi Lastrindo Engineering (STLE).  Selain mereka bisa melakukan  pengujian mutu hasil produksi secara berkala.

Beberapa teknologi juga telah kami riset dan kembangkan, antara lain teknologi ohmic heating, hypobaric storage, produksi biogas skala rumah tangga, penggendalian dan pemanfaatan limbah industri, pengolahan dan peningkatan citarasa kopi melalui mesin sangrai, dan teknologi untuk pengolahan pasca panen buah dan umbi. Untuk itu Lastrindo Engineering membuka diri untuk melakukan pelatihan dan bantuan teknis sesuai dengan kebutuhan stakeholder.

Terima kasih atas kunjungan ke website kami. Kami berharap website ini dapat digunakan untuk menggali informasi tentang produk dan teknologi hasil karya Lastrindo Engineering serta artikel tentang riset dan pengembangan Teknologi Tepat Guna. Komunikasi lanjutan dan kerjasama saling menguntungkan kami harapkan dapat terjalin untuk kepentingan semua pihak.

Dr. Ir. Anang Lastriyanto, M.Si
Pimpinan Lastrindo Engineering

Tinggalkan Balasan