Senin, 04 Juni 2012 20:47
Berkeinginan menciptakan sebuah alat untuk membantu pengusaha keripik baik skala kecil dan menengah, mendorong dosen Fakultas Teknologi Pangan (FTP) Ir. Anang Lastriyanto, MSi menciptakan mesin yang dikenal dengan vacuum frying. Uniknya, mesin yang berhasil dia ciptakan, adalah mesin pertama di Indonesia khusus menyasar UMKM.
Sosoknya sederhana dan bersahaja. Namun penemuan yang dia hasilkan, berpengaruh positif bagi banyak orang. Terutama bagi mereka yang bergerak di usaha pembuatan keripik buah, sayur dan lainnya. Terlebih bagi mereka yang tergabung di kelompok UMKM.
Adalah Ir Anang Lastriyanto MSi yang berhasil menciptakan mesin vacuum frying. Mesin ini adalah mesin produksi untuk menggoreng berbagai macam buah dan sayuran dengan cara penggorengan hampa.
Teknik penggorengan hampa yaitu menggoreng bahan baku (biasanya buah-buahan atau sayuran) dengan menurunkan tekanan udara pada ruang penggorengan sehingga menurunkan titik didih sampai 50°-60° C.
Menurutnya, mesin yang dia buat bukan barang baru bagi para pengusaha kripik. Namun untuk kalangan UMKM, bisa dikatakan mesin itu adalah yang pertama kali di Indonesia, sebab dibanderol dengan harga yang terjangkau.
‘’Mesin yang saya ciptakan ini dijual seharga jutaan rupiah. Berbeda dengan vacuum frying pada umumnya yang dijual hingga ratusan juta,’’ urainya tanpa menyebut harga jual dari mesin yang dia ciptakan.
Anang mengaku, ide pembuatan mesin ini berawal ketika dia mengikuti pameran mesin serupa di Surabaya 1993 lalu. Melihat harga mesin vacuum frying buatan Taiwan yang cukup mahal hingga mencapai ratusan juta rupiah, dia memutar otak untuk menciptakan produk serupa dengan harga yang berpihak pada UMKM.
‘’Harganya murah, karena sebagian komponennya bisa didapatkan dengan mudah di pasaran lokal sekalipun harus diimpor dulu dari China,’’ sambungnya.
Uniknya lagi, laki-laki yang memulai penelitian vacuum frying selama tiga tahun mulai tahun 1993 hingga 1996 ini menciptakan mesin dengan memanfaatkan sistem jet air. Mesin ini menggunakan tenaga air yang digerakkan dengan mesin jet dan digunakan sebagai pembangkit.
Menurutnya, manfaat menggunakan sistem jet air adalah menghemat bahan baker. ‘’Tujuannya untuk menghisap udara dalam ruang mesin, sehingga hasil keripik yang dihasilkan lebih crispy,’’ kata dia.
Satu unit mesin yang dia ciptakan, terdiri dari berbagai macam komponen. Mulai dari kompor, tabung penggorengan, pompa vacuum, pengatur suhu otomatis, bak air dan peniris.
Laki-laki yang menempuh S1-nya di Fakultas Pertanian UB ini mengatakan, menggoreng dengan vacuum frying mendatangkan banyak manfaat. Salah satunya adalah hasil gorengan yang lebih crispy karena mesin ini mampu menggoreng bahan dalam tekanan rendah sehingga titik didih minyak juga rendah karena suhu yang dihasilkan pun rendah.
Selain itu, warnanya pun tidak pudar meskipun digoreng sampai garing. Tidak hanya itu, sayur, buah atau bahan lain yang digoreng juga tidak terlalu banyak kehilangan kandungan gizinya.
Laki-laki ramah ini mengatakan, menggunakan mesin buatannya bisa menghemat lebih banyak minyak. Sebab, minyak sisa penggorengan masih bening dan bisa digunakan hingga ratusan kali.
Vacuum frying yang sudah dipatenkan sejak 2010 ini memiliki beberapa pilihan. Anang juga menciptakan alat untuk kapasitas laboratorium dan komersil. Untuk kalangan pengusaha, dia menciptakan berbagai macam ukuran. Mulai dari mesin berkapasitas 4 kg, 7 kg, 10 kg dan 20 kg.
Berkat prestasinya menciptakan mesing penggorengan yang berpihak pada UMKM, dia sudah beberapa kali meraih penghargaan. Salah satunya adalah Anugerah Riset dan Teknologi dari Kemenristek di tahun 2010. (Dian Ayu Antika Hapsari)
http://www.malang-post.com/menufeature/48343-penemu-vacuum-frying-untuk-umkm-pertama-di-indonesia
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.